Doktor Sapri Pamulu, lahir 45 tahun silam di Watampone, Kabupaten
Bone, Sulawesi Selatan. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di
kota kelahirannya, SDN 11 Watampone, SMPN 1 Watampone, dan SMAN 1
Watampone. Di Sekolah yang terakhir ini, Sapri pernah mengemban amanah
sebagai Ketua OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) pada tahun 1986.
Sapri menempuh pendidikan tinggi sejak tahun 1987 di Universitas
Hasanuddin (UNHAS), Makassar, Indonesia dan memperoleh gelar Sarjana
Teknik (S.T). Dalam dunia kemahasiswaan, Sapri pernah memimpin
organisasi kemahasiswaan, antara lain sebagai Koordinator Umum Forum
Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil se Indonesia (FKMTSI) dan Ketua Umum
Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UNHAS pada tahun 1990/1991. Selain itu,
Sapri dikenal juga sebagai aktifis pers mahasiswa, menggagas surat kabar
mahasiswa “Channel 9″, dan mengelola divisi usaha/periklanan penerbitan
kampus “identitas”.
Sapri meraih gelar Master Engineering in Project Management (M.Eng.PM) di Victoria University, Melbourne, Australia. Ketika kuliah S2 pada tahun 2002-2003, Sapri memperoleh pernghargaan Project Management Award
sebagai alumni terbaik sekaligus mahasiswa terbaik dari Victoria
University. Penghargaan akademik lainnya dari institusi yang sama, Sapri
memperoleh medali dan piagam penghargaan atas nilai akademik tertinggi
untuk 3 mata kuliah masternya; yaitu Major Project Award, CMR Consultant
Award, dan Multiplex Construction Award
Pendidikan akademis terakhir dan sekaligus tertingginya (S3) ditempuh
sejak akhir tahun 2006 s.d. akhir tahun 2010, tammat dengan gelar Ph.D
(Doktor) dari Queensland University of Technology,
Brisbane, Australia. Dari pendidikan terakhirnya ini, Sapri menulis
buku tentang manajemen strategi dalam industri konstruksi yang merupakan
hasil dari pengalaman risetnya tentang daya saing lestari dari
perusahaan-perusahaan konstruksi besar baik nasional maupun
internasional yang ada di Indonesia. Buku ini berjudul Strategic Management Practices in the Construction Industry dilego di toko buku online terbesar dunia: amazon.com
Pernah bekerja sebagai dosen penuh waktu di almamaternya, UNHAS Makassar dan masih mengajar sebagai dosen paruh waktu di Universitas Indonesia (UI)
Jakarta di program S2 Manajemen Proyek dan Manajemen Konstruksi.
Berbagai karya ilmiah dn hasil pemikiran lainnya dapat diunduh di google scholar.
Kini, Sapri bermukim di Jakarta dan bekerja profesional penuh waktu sebagai Kepala Divisi Manajemen Strategi di Wiratman & Associates
(PT. Wiratman) Jakarta, sebuah perusahaan konsultan konstruksi
terkemuka di Indonesia. Divisi ini bertanggungjawab atas pengelolaan
Sistem Manajemen Strategi yang berbasis Balanced Scorecard (BSC), mulai
dari perencanaan dan pemetaan strategi, eksekusi, sampai evaluasi
kinerja dan pengendalian strategi perusahaan. Di Wiratman, Sapri juga
merintis pengembangan usaha Independent Power Producer (IPP) di sektor
energi, terutama energi terbarukan dengan memanfaatkan potensi air
sungai yang di Sulawesi Selatan. Selain itu Sapri juga aktif membantu Pusat Pembinaan Sumber Daya Investasi,
Badan Pembinaan (BP) Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum RI sebagai
nara sumber dalam berbagai Forum Konsultasi Pasar & Daya Saing
Konstruksi Nasional di berbagai Provinsi di Indonesia. Sebelumnya, Sapri
juga pernah bergelut dalam tim manajemen puncak sebagai DIrektur PT
Citra Transpor Nusantara (Putra Group) dari tahun 2004 s.d. 2008, dan
masih dipercaya sebagai Staf Ahli Direksi sejak tahun 2009 sampai
sekarang. Di kepengurusan Alumni QUT Indonesia 2013, Sapri merupakan advisor di Executive Board.
Bergabung dalam Partai NasDem pada awal tahun ini. Sapri sangat
kepincut dengan agenda perjuangan yang diusung dan akan terus dilakukan
Partai NasDem yaitu Restorasi Indonesia
yang merupakan gerakan perubahan mendasar, menyeluruh dan terpadu,
melibatkan populasi besar dengan pengerahan energi berpikir yang kuat
dan terarah dan berjangka waktu panjang.untuk memulihkan, mengembalikan,
serta memajukan fungsi pemerintahan Indonesia kepada cita-cita
Proklamasi 1945.
Monday 2 September 2013
Friday 14 June 2013
Sapri Pamulu dalam Daftar Calon Anggota DPR RI 2014-2019 dari Sulawesi Selatan II
KPU akan membuka kesempatan selama 14 hari kepada masyarakat untuk memberi masukan kepada KPU terkait caleg yang maju dari daerah konstituen mereka. Masyarakat yang ingin memberikan masukkan harus menyertakan data diri lengkap berikut fotokopi KTP sebagai bentuk pertanggungjawaban aduan tersebut. Jika tidak, maka laporan dari masyarakat itu tidak akan diproses oleh KPU.
Sementara itu, jika nantinya KPU telah menerima laporan dari masyarakat, maka KPU akan mengecek kembali kebenaran laporan masyarakat kepada parpol yang mengusung caleg yang dilaporkan. Jika laporan masyarakat yang menyatakan caleg tersebut bermasalah maka KPU dapat mencoret nama caleg tersebut. Selanjutnya, parpol dapat mengajukan nama pengganti caleg itu.
Seorang caleg yang telah ditetapkan di dalam DCS dapat diganti jika memenuhi 3 kriteria berikut. Pertama, caleg yang diajukan oleh parpol meninggal dunia. Kedua, caleg yang diajukan oleh parpol menyatakan mengundurkan diri sebagai caleg. Ketiga, karena ada tanggapan dari masyarakat yang menyatakan seorang caleg bermasalah.
Nantinya, setelah parpol mengajukan pengganti caleg yang bermasalah, KPU akan kembali melakukan verifikasi final sebelum menetapkan para caleg itu ke dalam daftar caleg tetap (DCT) pada 25 Agustus 2013.
Monday 29 April 2013
Daftar Calon Sementara DPR-RI Partai Nasdem Dapil II Sulawesi Selatan
MAKASSAR, RAKYATSULSEL.COM –
Sejumlah tokoh masyarakat, artis, dan tokoh pemuda terakomodir dalam Daftar Caleg Sementara (DCS) DPR RI di Partai Nasdem. Sejumlah nama yang dimaksud yakni Luthfi A Mutty, Dian Ekawati, dan Irsan Idris Galigo. “Ini nama-nama yang akan di serahkan ke KPU dan nama-nama ini adalah nama-nama caleg senayan untuk daerah pemilihan (dapil) di Sulsel,” ungkap Ketua DPP Nasdem Bidang Politik dan Pemerintahan Akbar Faizal, Minggu (21/4). Dengan komposisi yang ada dibawah ini, kata Akbar, target Partai Nasdem meraih 7 kursi untuk senayan dari 24 kursi yang diperebutkan akan dapat terpenuhi. Berikut DCS Partai Nasdem untuk DPR-RI:
Dapil 1:
1. Mubyl Handaling
2. Dian Ekawati
3. Zainal Tahir
4. DR.R.Sudirman,SE.M.Si
5. Zachbidin Jis Habie
6. Purdiantiwati
7. Abd.Rahman Sappara
8. dr.Nurhasanah Palinrungi
Dapil 2:
1. Akbar Faizal
2. H.M Malkan Amin
3. Andi Ice Fadriani
4. Muh Nusyam
5. Andi Amirah Tanra
6. H.A.M Irsan Galigo
7. Usman Abdhali Watik
8. I’in Joesoef Madjid
9. Sapri Pamulu
Dapil 3:
1. M.Lutfhi Mutty
2. Saldi Mansyur
3. Hj.Hajrah Mappeaty Nyorong
4. Hj.Hidayah Nurthalib
5. Nico Biringkanae
6. Nurhaedah
7. Sawedi Muhammad
Sejumlah tokoh masyarakat, artis, dan tokoh pemuda terakomodir dalam Daftar Caleg Sementara (DCS) DPR RI di Partai Nasdem. Sejumlah nama yang dimaksud yakni Luthfi A Mutty, Dian Ekawati, dan Irsan Idris Galigo. “Ini nama-nama yang akan di serahkan ke KPU dan nama-nama ini adalah nama-nama caleg senayan untuk daerah pemilihan (dapil) di Sulsel,” ungkap Ketua DPP Nasdem Bidang Politik dan Pemerintahan Akbar Faizal, Minggu (21/4). Dengan komposisi yang ada dibawah ini, kata Akbar, target Partai Nasdem meraih 7 kursi untuk senayan dari 24 kursi yang diperebutkan akan dapat terpenuhi. Berikut DCS Partai Nasdem untuk DPR-RI:
Dapil 1:
1. Mubyl Handaling
2. Dian Ekawati
3. Zainal Tahir
4. DR.R.Sudirman,SE.M.Si
5. Zachbidin Jis Habie
6. Purdiantiwati
7. Abd.Rahman Sappara
8. dr.Nurhasanah Palinrungi
Dapil 2:
1. Akbar Faizal
2. H.M Malkan Amin
3. Andi Ice Fadriani
4. Muh Nusyam
5. Andi Amirah Tanra
6. H.A.M Irsan Galigo
7. Usman Abdhali Watik
8. I’in Joesoef Madjid
9. Sapri Pamulu
Dapil 3:
1. M.Lutfhi Mutty
2. Saldi Mansyur
3. Hj.Hajrah Mappeaty Nyorong
4. Hj.Hidayah Nurthalib
5. Nico Biringkanae
6. Nurhaedah
7. Sawedi Muhammad
Monday 23 July 2012
Balanced Scorecard (BSC) untuk Perusahaan Konstruksi
Balanced Scorecard (BSC) merupakan instrumen sistem manajemen strategi yang dapat dipakai untuk memetakan strategi, menselaraskan strategi dengan proses bisnis konstruksi dan melaksanakan atau mengeksekusi strategi. Instrumen ini diperkenalkan oleh Kaplan & Norton (1992) dan sudah diadopsi luas oleh banyak perusahaan di berbagai sektor industri.
Bagaimana dengan sektor konstruksi? Apakah instrumen ini juga banyak diterapkan oleh para konsultan atau kontraktor di Indonesia? Indikator-indikator ukuran apa saja yang khas digunakan pada perusahaan konstruksi?
BSC juga dapat diapakai untuk mengukur kinerja industri konstruksi, di mana semua pelaku industri dimetrikkan berdasarkan inisiatif dan sasaran strategisnya masing-masing untuk mencapai visi dan misi industri konstruksi nasional. Indikator kinerja ini diperlukan untuk memetakan dan sekaligus mengukur kinerja industri konstruksi Indonesia berdasarkan unsur-unsur LPJK Nasional atau sebagai program strategis dari Pembina Konstruksi dalam hal ini Departmene Pekerjaan Umum
Jika berminat dengan topik penelitian ini, silahkan kontak saya.
Sunday 6 March 2011
Daftar Rencana Topik Penelitian S2 (Magister)
Berikut ini adalah daftar rencana topik-topik penelitian untuk tugas akhir atau thesis untuk program magister (S2) pada program magister "manajemen konstruksi" atau "manajemen proyek" :
1. Asset dan Kapabilitas Teknologi dalam hubungannya dengan keunggulan bersaing dan kinerja lestari perusahaan
2. Asset dan Kapabilitas Inovasi/Komplementer dalam hubungannya dengan keunggulan bersaing dan kinerja lestari perusahaan
3. Asset dan Kapabilitas Keuangan dalam hubungannya dengan keunggulan bersaing dan kinerja lestari perusahaan
4. Asset dan Kapabilitas Reputasi dalam hubungannya dengan keunggulan bersaing dan kinerja lestari perusahaan
5. Asset dan Kapabilitas Struktur dalam hubungannya dengan keunggulan bersaing dan kinerja lestari perusahaan
6. Asset dan Kapabilitas Institusional dalam hubungannya dengan keunggulan bersaing dan kinerja lestari perusahaan
7. Asset dan Kapabilitas Pasar/Posisi dalam hubungannya dengan keunggulan bersaing dan kinerja lestari perusahaan
Rencana penelitian ini merupakan lanjutan dari studi penelitian dari disertasi tentang manajemen strategik pada perusahaan konstruksi di Indonesia yang mengacu kepada paradigma strategi bisnis yaitu kapabilitas dinamis (dynamic capabilities framework) yang digagas oleh David Teece (1990,1994, 1997, 2007, 2009).
Kepada yang berminat terhadap topik-topik di atas, silahkan kontak ke mspamulu@gmail.com untuk diskusi lebih lanjut. Terima kasih atas perhatiannya
1. Asset dan Kapabilitas Teknologi dalam hubungannya dengan keunggulan bersaing dan kinerja lestari perusahaan
2. Asset dan Kapabilitas Inovasi/Komplementer dalam hubungannya dengan keunggulan bersaing dan kinerja lestari perusahaan
3. Asset dan Kapabilitas Keuangan dalam hubungannya dengan keunggulan bersaing dan kinerja lestari perusahaan
4. Asset dan Kapabilitas Reputasi dalam hubungannya dengan keunggulan bersaing dan kinerja lestari perusahaan
5. Asset dan Kapabilitas Struktur dalam hubungannya dengan keunggulan bersaing dan kinerja lestari perusahaan
6. Asset dan Kapabilitas Institusional dalam hubungannya dengan keunggulan bersaing dan kinerja lestari perusahaan
7. Asset dan Kapabilitas Pasar/Posisi dalam hubungannya dengan keunggulan bersaing dan kinerja lestari perusahaan
Rencana penelitian ini merupakan lanjutan dari studi penelitian dari disertasi tentang manajemen strategik pada perusahaan konstruksi di Indonesia yang mengacu kepada paradigma strategi bisnis yaitu kapabilitas dinamis (dynamic capabilities framework) yang digagas oleh David Teece (1990,1994, 1997, 2007, 2009).
Kepada yang berminat terhadap topik-topik di atas, silahkan kontak ke mspamulu@gmail.com untuk diskusi lebih lanjut. Terima kasih atas perhatiannya
Monday 21 June 2010
STRATEGIC MANAGEMENT PRACTICES IN CONSTRUCTION INDUSTRY: A STUDY OF INDONESIAN ENTERPRISES
Since the establishment of the first national strategic development plan in the early 1970s, the construction industry has played an important role in terms of the economic, social and cultural development of Indonesia. The industry’s contribution to Indonesia’s GDP increased from 3.9% in 1973 to 7.7% in 2007. Business Monitoring International (2009) forecasts that Indonesia is home to one of the fastest-growing construction industries in Asia despite the average construction growth rate being expected to remain under 10% over the period 2006 – 2010. Similarly, Howlett (2009) places Indonesia as one of the 20 largest construction markets in 2010.
Although the prospects of the Indonesian construction industry have become attractive and very promising, many local construction firms still face serious difficulties, such as poor performance and low competitiveness. There are two main reasons behind the problem: the environment that they face is not favourable; the other is the lack of strategic direction to improve competitiveness and performance. Meanwhile, although strategic management has now become more widely used by many large construction firms in developed countries, practical cases or empirical findings related to the Indonesian construction industry remain scarce. In addition, research endeavours related to these topics in developing countries appear to be limited. This has potentially become one of the factors hampering efforts to guide Indonesian construction enterprises.
This research aims to construct a conceptual model to enable Indonesian construction enterprises to develop sound long-term corporate strategy that generates competitive advantage and superior performance. The conceptual model seeks to address the main prescription of a dynamic capabilities framework (Teece et al., 1997; Teece, 2007) within the context of the Indonesian construction industry. It is hypothesised that in a rapidly changing and varied environment, competitive success arises from the continuous development and reconfiguration of firm specific assets achieving competitive advantage not only dependent on the exploitation of specific assets/capabilities, but on the exploitation of all of the assets and capabilities combinations in the dynamic capabilities framework. Thus, the model is refined through sequential statistical regression analyses of survey results with a sample size of 120 valid responses.
The results of this study provide empirical evidence in support of the notion that a competitive advantage is achieved via the implementation of a dynamic capability framework as an important way for a construction enterprise to improve its organisational performance. The characteristics of asset-capability combinations were found to be significant determinants of the competitive advantage of the Indonesian construction enterprises, and that such advantage sequentially contributes to organisational performance. As dynamic capabilities framework can work in the context of Indonesia, it suggests that the framework has potential applicability in other emerging and developing countries. This study also demonstrates the importance of multi-stage nature of the model which provides a rich understanding of the dynamic process by which asset-capability should be exploited in combination by the construction firms operating in varying levels of hostility. Such findings are believed to provide useful to both academics and practitioners, however, as this research represents dynamic capabilities framework at the enterprise level, future studies should continue to explore and examine the framework in other levels of strategic management in construction as well as in other countries where different culture or similar condition prevails.
Although the prospects of the Indonesian construction industry have become attractive and very promising, many local construction firms still face serious difficulties, such as poor performance and low competitiveness. There are two main reasons behind the problem: the environment that they face is not favourable; the other is the lack of strategic direction to improve competitiveness and performance. Meanwhile, although strategic management has now become more widely used by many large construction firms in developed countries, practical cases or empirical findings related to the Indonesian construction industry remain scarce. In addition, research endeavours related to these topics in developing countries appear to be limited. This has potentially become one of the factors hampering efforts to guide Indonesian construction enterprises.
This research aims to construct a conceptual model to enable Indonesian construction enterprises to develop sound long-term corporate strategy that generates competitive advantage and superior performance. The conceptual model seeks to address the main prescription of a dynamic capabilities framework (Teece et al., 1997; Teece, 2007) within the context of the Indonesian construction industry. It is hypothesised that in a rapidly changing and varied environment, competitive success arises from the continuous development and reconfiguration of firm specific assets achieving competitive advantage not only dependent on the exploitation of specific assets/capabilities, but on the exploitation of all of the assets and capabilities combinations in the dynamic capabilities framework. Thus, the model is refined through sequential statistical regression analyses of survey results with a sample size of 120 valid responses.
The results of this study provide empirical evidence in support of the notion that a competitive advantage is achieved via the implementation of a dynamic capability framework as an important way for a construction enterprise to improve its organisational performance. The characteristics of asset-capability combinations were found to be significant determinants of the competitive advantage of the Indonesian construction enterprises, and that such advantage sequentially contributes to organisational performance. As dynamic capabilities framework can work in the context of Indonesia, it suggests that the framework has potential applicability in other emerging and developing countries. This study also demonstrates the importance of multi-stage nature of the model which provides a rich understanding of the dynamic process by which asset-capability should be exploited in combination by the construction firms operating in varying levels of hostility. Such findings are believed to provide useful to both academics and practitioners, however, as this research represents dynamic capabilities framework at the enterprise level, future studies should continue to explore and examine the framework in other levels of strategic management in construction as well as in other countries where different culture or similar condition prevails.
Friday 17 April 2009
Dynamic Capabilities in Construction -- Interim Results for the 2009 Survey on Indonesian Construction Firms
I’m conducting a research survey as a part of my Ph.D study to elicit critical comments and feedback from Indonesian large construction firms regarding to their dynamic capabilities and industry specific factors that contribute business success in
UPDATE:
10 April 2009 – This summary was prepared for the 31 March 2009 online based result only, the offline versions (paper based) were not included and the result given here is now outdated
Please contact me on +61 402155808 or email if you would like more information or a copy of research results.
Thanks, M. Sapri Pamulu
Subscribe to:
Posts (Atom)